Tampilkan postingan dengan label SINTA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SINTA. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 November 2021

15 Poin Penting Tata Kelola Jurnal yang Ideal

  1. Pastikan ada Kesesuaian nama jurnal dengan yg terdaftar di e-ISSN (di Website, di Header, dan di judul sirahan full text artikel).
  2. Pastikan Kelengkapan Publication Ethics.
  3. Pastikan DOI tidak broken link.
  4. Pastikan Focus and Scope Jurnal idealnya unik dan spesialis.
  5. Pastikan Kejelasan Nama Penerbit di deskripsi jurnal di halaman depan website (bukan di footer).

Selasa, 19 Oktober 2021

[New Update Aplikasi ARJUNA 2021) Penekanan pada Internasionalisasi Jurnal

 Yth. Bapak dan Ibu Pengelola Jurnal.

Alhamdulillah setelah beberapa waktu web ARJUNA http://arjuna.ristekbrin.go.id/ belum bisa diakses, sekarang ini sudah bisa diakses dan jika kita sudah mendaftarkan jurnal kita ke web ARJUNA, kita bisa masuk ke bagian Instrumen Evaluasi Diri yang tertuliskan pada bagian ini “Keputusan Dirjen DIKTI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 106/E/KPT/2021 tentang Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah. Jika kita bandingkan dengan model penilaian akreditasi sebelumnya kita bisa melihat naiknya penilaian pada bagian-bagian tertentu terutama untuk tujuan internasionalisasi Jurnal. Setidaknya ada 4 bukti:

Jumat, 15 Oktober 2021

Jurnal Kapal Perang vs Jurnal Kapal Dagang

Pixabay LicenseUntuk digunakan gratis, Tidak ada atribut yang di perlukan


Pernah ada pembicaraan menarik di kalangan pengelola jurnal dengan topik “Kapal Perang vs kapal Dagang”. Tipe pertama yaitu jurnal "Kapal Perang" adalah metafora untuk menggambarkan pengelolaan jurnal yang
 super idealis yang dalam istilah kami di PTKIN mulai popular dengan istilah “Jihadis Jurnal”. Pengelola tipe ini berjibaku, habis-habisan mengelola jurnal tanpa memikirkan honor atau bayaran. Ini tipe Ikhas Lillahi Ta’ala. Tetapi fenomenanya ada pengelola tipe Kapal perang ini yang mengaku terang-terangan bahwa dia sering diabaikan atau dipinggirkan tetapi sekaligus dibutuhkan oleh pihak kampusnya. 

Minggu, 10 Oktober 2021

Selasa, 28 September 2021

JURNAL SINTA 1 & 2 Bidang BAHASA INGGRIS dan LINGUISTIK

 *JURNAL SINTA 1 dan SINTA 2*

Bidang BAHASA INGGRIS dan LINGUISTIK

 
Data dari SINTA RISTEKDIKTI 

https://sinta.ristekbrin.go.id/journals?q=&search=1&sinta=2

_Keywords_: English, EFL, Language, Linguistics

SINTA 1

1. TEFLIN Journal
The Association for the Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia (TEFLIN)
website: http://journal.teflin.org/index.php/journal

2. IJAL (Indonesian Journal of Applied Linguistics)

Universitas Pendidikan Indonesia
website: http://ejournal.upi.edu/index.php/IJAL

IJIMS School of Journal

IJIMS School of Journal

The best Journal of Religious Studies, Q1 in Scimago Journal Ranking (SJR)

IJIMS is a member of Crossref.org since 2015, so each article has its unique DOI number. IJIMS has been indexed in SCOPUS since August 2017, ACI, Index Islamicus and more. IJIMS has been granted National Accredition (A) from Indonesian Directorate General of Higher Education. IJIMS is a member of Crossref.org since 2015, so each article has its unique DOI number. IJIMS has been indexed in SCOPUS since August 2017, ACI, Index Islamicus and more. IJIMS has been granted National Accredition (A) from Indonesian Directorate General of Higher Education.

Tutorial memilih jurnal di SINTA, Scopus dan WoS berikut peringkatnya



LIST JURNAL SINTA 1-6 di web SINTA: https://sinta.ristekbrin.go.id/journals
Cek jurnal apakah sudah ada atau belum di Scopus: https://www.scopus.com/sources?zone=TopNavBar&origin=NO%20ORIGIN%20DEFINED
cek apakah jurnal sudah di Clarivate web of science atau belum: https://mjl.clarivate.com/home

Rabu, 22 September 2021

[New Update 2021) 8 Kriteria Ideal Inklusi Jurnal terindeks SINTA

Yth. Bapak dan Ibu Pengelola Jurnal.

Alhamdulillah setelah beberapa waktu web ARJUNA http://arjuna.ristekbrin.go.id/ belum bisa diakses, sekarang ini sudah bisa diakses dan jika kita sudah mendaftarkan jurnal kita ke web ARJUNA, kita bisa masuk ke bagian Instrumen Evaluasi Diri yang tertuliskan pada bagian ini “Keputusan Dirjen DIKTI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 106/E/KPT/2021 tentang Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah. Jika kita bandingkan dengan model penilaian akreditasi sebelumnya kita bisa melihat naiknya penilaian pada bagian-bagian tertentu terutama untuk tujuan internasionalisasi Jurnal.

Selasa, 14 September 2021

Hal Ikhwal APC atau Biaya Publikasi Jurnal Ilmiah

 Bapak dan Ibu Authors dan Pengelola Jurnal,

Setelah bicara tentang Jurnal Kapal Perang vs Jurnal Kapal Dagang  kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang APC atau Article Processing/Publication Charge atau mudahnya kita sebut sebagai biaya publikasi. Saya pernah mendengar beberapa keluhan penulis bahwa ada jurnal-Jurnal Indonesia yang dicap “Predatory” karena sebagai jurnal Sinta 1 terindeks Scopus biaya publikasi IDR 4,5  Juta. Kemudian ada lagi jurnal Sinta 4 atau 5 yang menarik biaya 700 ribu Rupiah jika artikel penulis accepted. Semestinya APC di jurnal itu 400-300 ribu rupiah. Jika 700 ribu itu kemahalan alias ambil untung terlalu banyak.

Ungkapan “Predatory” itu sebetulnya masih perlu dikaji lagi kebenarannya. Karena ibarat rumah tangga, setiap pengelola jurnal memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam financing berjalannya jurnal ilmiah. Bisa jadi sebuah jurnal yang menarik biaya 700 ribu itu karena kurang di-support oleh pihak kampus atau institusinya sehingga dana itu akan digunakan untuk membayar editor, team IT, pembelian domain dan sewa hosting, sewa DOI-Crossref, grammarly, turnitin, iThenticate dan sebagainya.

Selasa, 17 Agustus 2021

Pertama dipaksa tapi lama-lama Mencintai

 Pengalaman di dunia perjurnalan yang saya alami cukup unik. Tahun 2015 mendadak Bi-idznillah saya ditakdirkan menjadi Editor in Chief  Jurnal. Waktu itu saya dalam perjalanan ke Kampus dari Solo ke Salatiga dan dapat telpon dari Bapak Ketua STAIN (Sekarang IAIN) Salatiga waktu itu yaitu Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Saya agak khawatir karena pesan dalam telpon hanya diminta menghadap Beliau. Bayangan saya adalah kesalahan apa yang saya langgar sehingga dipanggil mendadak. 

Setelah berjumpa di ruangan beliau ternyata saya diminta dengan sangat dan hormat alias “dipaksa” untuk menjadi Editor in Chief REGISTER JOURNAL. Saya agak kaget waktu itu karena nggak punya bayangan sama sekali tentang workflow kerja jurnal. Sebelum itu saya jadi editor tapi hanya mengedit satu artikel setiap semester. Sebagai  penggemar otak-atik Blogspot dan Wordpress, awal-awal saya nggak begitu suka dengan tampilan OJS yang tidak User Friendly.  Pada saat itu saya banyak  diajari oleh Ibu Noor Malihah, Ph.D dari jurnal IJIMS yang sudah terakreditasi A waktu itu dan sudah banyak belajar OJS dengan Pak Saptoni dari Jurnal Al-Jamiah, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Minggu, 15 Agustus 2021

Begini rasanya diterima oleh Web of Science dan direject oleh Scopus

Jurnal ilmiah Online yang mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2014 sebenarnya asasnya sama saja dengan Jurnal Ilmiah versi cetak. Meminjam istilah di dunia Blogging dan Google Adsense, ”Content is the King” atau seperti apapun indah dan mind-blowing tampilan jurnal ilmiah baik versi Online maupun cetak, mutu substansi artikel adalah perkara yang paling utama.

 

Di satu sisi, ada persamaan asas tapi di sisi yang lain ada juga yang berbeda. Salah satunya adalah aspek penyebarluasan jurnal. Di era cetak versi print jurnal akan dikirimkan ke berbagai institusi dan kita akan meminta kepada institusi-institusi itu untuk mengirimkan via pos bukti tanda terima jurnal berikut stempel dan signature pejabat  yang berwenang yang telah menerima versi printed  jurnal dari kita. Nah berbeda dengan era sekarang dimana jumlah daily unique visitor pada statcounter pengunjung web-lah yang diperhatikan. Minimal 50 pengunjung unik yang berbeda IP address di jurnal kita. Contohnya Statcounter Jurnal ini.

 

Sabtu, 14 Agustus 2021

8 Kriteria Ideal Inklusi Jurnal terindeks SINTA

Yth. Bapak dan ibu Pengelola Jurnal Ilmiah

Berikut ini adalah ringkasan dan sedikit penjabaran saya mengenai delapan poin evaluasi diri jurnal di web ARJUNA sebagai pertimbangan penting agar sebuah jurnal bisa secara maksimal mendapatkan poin tertinggi di web akreditasi jurnal di ARJUNA. 

1. Penamaan Spesifik Jurnal Ilmiah.  Idealnya penamaan Jurnal Ilmiah harus Spesifik sehingga mencerminkan super spesialisasi atau spesialisasi disiplin ilmu tertentu. Skornya  bisa sampai 3.0. Jika terpaksanya nama jurnal sudah telanjur sama dengan jurnal yang lain seperti banyak jurnal di Indonesia bernama “Jurnal Pendidikan Islam” atau “Jurnal Tarbawi” atau “Jurnal Penelitian” sebaiknya tidak usah ganti nama tapi focus and scope jurnalnya diubah supaya distinctive, unique, superspesialis beda dengan jurnal lain yang namanya sama atau mirip-mirip.