Alhamdulillah telah usai acara Workshop peningkatan Jurnal Bereputasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang hari selasa, tanggal 26 Oktober 2021. Terima kasih kepada mas Padjrin dari Relawan Jurnal Indonesia, yang merekomendasikan saya sebagai pembicara dan terima kasih banyak kesempatan yang diberikan oleh panitia (Bapak Abdullah Sahroni ,Bapak Muhammadinah Mamad , Bapak dan panitia yang lain) sehingga bisa berbagi ilmu pengelolaan jurnal ilmiah.
Halaman
Belajar OJS Seri 13 : Manajemen Naskah dari Submit sampai Publish di OJS 2
Mengelola Jurnal adalah Jalan Menuju Sorga
Dear Warganet,
Sumber gambar: https://negativespace.co/typing-on-laptop/
Sejak tahun 2010 saya sudah membuat dan mengirimkan artikel untuk jurnal Ilmiah yang memiliki aim and focus dalam bidang Linguistik dan Sastra, terutama yang saya sukai ialah mengupas karya sastra ber-bahasa Inggris. dengan perspektif linguistik. Kumpulan artikel yang pernah saya tulis bisa dilihat di www.pakfaizal.com. Kemudian berikutnya di tahun 2015 tepatnya 30 Maret 2015 saya ditakdirkan menjadi Pengelola Jurnal Ilmiah yaitu menjadi Editor in chief. Kenapa saya bilang takdir? Saya terinspirasi perkataan Kang Yai Busro salah satu tokoh penting RJI (Relawan Jurnal Indonesia) dari UIN Bandung bahwa kebanyakan pengelola jurnal tidak memahami IT (Information technology) alias gaptek dan terpilihnya karena Takdir melalui keputusan pimpinan di institusi masing-masing. Inilah yang menjadikan saya bisa memahami fakta di lapangan betapa banyak jurnal ilmiah Online yang ketika dikunjungi webnya masih dalam bentuk default dari cms (content management system) yang terkenal yaitu OJS (Open Journal system).
Suka dan Duka Pengelola Jurnal Indonesia
Yth. Bapak dan Ibu Pengelola Jurnal Ilmiah,
Berikut ini adalah rangkaian cerita curhat pengelola jurnal Ilmiah di Indonesia yang dipublikasikan di web Relawan Jurnal Indonesia.
Tiap active link URL di rangkaian cerita ini isinya suka duka dan hal-ikwal persoalan yang dihadapi sehari-hari pengelola jurnal Ilmiah.
Selamat membaca dan menikmati cerita epic dan legend mereka.
Seorang Pengelola Jurnal salah satunya ialah Pengelola Jurnal Fakultas jika dia ingin Mengawali Perubahan dan mengikuti zaman, dia harus merasakan Gejolak Jiwa dan juga rasa nano-nano mengelola jurnal. Banyak kendala yang dialami pengelola jurnal, diantaranya ialah paceklik naskah, pengalaman yang "Belum Pernah Terbayangkan Sebelumnya".
Ada perasaan yang merayap dalam hati Mengelola Jurnal itu Gampang-Gampang Susah, mulai deh pusing tujuh keliling menghadapi lika-liku Open Journal System alias masih New Born dalam dunia per-OJS-an, belum get accustomed to migrasi dari repository ke dunia baru: OJS.
Hal Ikhwal Archiving Policy di Jurnal Ilmiah
Yth. Bapak dan Ibu Pengelola Jurnal,
Serial Belajar OJS : Alur Bisnis Naskah dari Submit sampai Publish di OJS 2
Source: https://youtu.be/kC7LdGxtX8U
Kali ini tema #BelajarOJS akan membahas seputar manajemen naskah, dari submit sampai dengan publish, utamanya di platform OJS 2. Pembahasaan manajemen naskah kali ini istimewa karena secara spesifik akan mengupas bagaimana sebuah proses manajemen naskah yang rapi dan sesuai dengan aturan akreditasi maupun etika publikasi baik nasional maupun internasional. Narasumber kita kali ini adalah bapak Faizal Risdianto,S.S., M.Hum, yang merupakan editor-in-chief Register Journal (journalregister.iainsalatiga.ac.id). Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Register Journal dari IAIN Salatiga ini, sejak 2019 lalu sudah terindeks Sinta 2, ACI, dan Web of Science.
7 Jurus Minimal Tata kelola jurnal menuju Akreditasi Nasional
Yth. Bapak dan Ibu Pengelola Jurnal.
Berikut ini adalah pengamatan dan pengalaman saya tentang 7 hal yang sebaiknya diwujudkan untuk mewujudkan tata kelola jurnal menuju akreditasi Nasional:
1. Team work yang solid dan berkesinambungan.
Kerja pengeloaan jurnal bukanlah pekerjaan yang ringan. Kerja ini memerlukan sinergi yang solid dan berkesinambungan antara author, editor, reviewer, team OJS dan IT. Jika editor berhenti menyunting, reviewer tidak memberi masukan dan kritik terhadap manuscript yang dikimkan dan author tidak mau merevisi naskah setelah mendapat masukan editor dan reviwer sudah tentu kualitas artikel yang sedang diproses tidak akan high quality tapi asal-asalan hasilnya.
Pertama dipaksa tapi lama-lama Mencintai
Pengalaman di dunia perjurnalan yang saya alami cukup unik. Tahun 2015 mendadak Bi-idznillah saya ditakdirkan menjadi Editor in Chief Jurnal. Waktu itu saya dalam perjalanan ke Kampus dari Solo ke Salatiga dan dapat telpon dari Bapak Ketua STAIN (Sekarang IAIN) Salatiga waktu itu yaitu Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Saya agak khawatir karena pesan dalam telpon hanya diminta menghadap Beliau. Bayangan saya adalah kesalahan apa yang saya langgar sehingga dipanggil mendadak.
Setelah berjumpa di ruangan beliau ternyata saya diminta dengan sangat dan hormat alias “dipaksa” untuk menjadi Editor in Chief REGISTER JOURNAL. Saya agak kaget waktu itu karena nggak punya bayangan sama sekali tentang workflow kerja jurnal. Sebelum itu saya jadi editor tapi hanya mengedit satu artikel setiap semester. Sebagai penggemar otak-atik Blogspot dan Wordpress, awal-awal saya nggak begitu suka dengan tampilan OJS yang tidak User Friendly. Pada saat itu saya banyak diajari oleh Ibu Noor Malihah, Ph.D dari jurnal IJIMS yang sudah terakreditasi A waktu itu dan sudah banyak belajar OJS dengan Pak Saptoni dari Jurnal Al-Jamiah, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.