Senin, 16 Agustus 2021

16 Kriteria Inklusi Jurnal Ilmiah ke Database Scopus di web readyforscopus dot com

Yth. Bapak dan Ibu Pengelola Jurnal Ilmiah

Berikut ini adalah 16 kriteria inklusi jurnal ke Scopus di situs www.readyforscopus.com. 16 kriteria ini saya buatkan summary dan terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia dan sedikit narasi yang saya tambahkan untuk membantu memahami syarat apa saja yang dikehendaki oleh team evaluator Scopus terhadap jurnal yang submit ke database Scopus. Berikut ini 16 Kriteria inklusi tersebut:

 

1. Jurnal mempunyai minimum dua tahun penerbitan

Jurnal yang hendak dipertimbangkan untuk terindeks di database Scopus wajib berumur minimum dua tahun. Kerangka waktu ini sudah dipertimbangkan dengan baik sebab sebagian besar metrik menganalisis dua tahun terakhir pengelolaan jurnal, namun juga sangat membantu team evaluator Scopus untuk melihat bagiamana suatu jurnal tumbuh dan potensi perkembangannya di masa depan. Jika jurnal itu masih baru pada level tertentu merupakan satu poin positive tersendiri karena masih ada waktu untuk update semua perubahan dan perbaikan yang diperlukan.

 


2. Jurnal mempunyai judul yang unik, tidak sama dengan yang sudah ada di database Scopus

Pihak Scopus tidak menganjurkan untuk memakai nama jurnal, serta mengirimkan jurnal dengan nama jurnal yang identik dengan yang telah terindeks di Scopus. Ini mempunyai implikasi etika, para calon penulis bisa terkecoh kalau mereka mengirimkan artikel ke suatu jurnal dan bisa saja penulis mengirim ke jurnal yang berbeda karena namanya yang sama atau ada banyak kemiripan.

3. Jurnal di ditinjau oleh Reviewer dengan baik.

Menjadi ketetapan Scopus bahwa Jurnal wajib mempunyai sistem peer-review yang ideal dan baik. Sebuah Jurnal tidak akan dipertimbangkan untuk di-evaluasi bila isinya tidak ditinjau atau direview dengan baik dan ketat. Informasi penting tentang persoalan peer- review dapat dicek di web: http://www.elsevier.com/reviewers/what-is-peer-review

 



Sumber gambar: 

 Scopus product team, Public domain, via Wikimedia Commons

 

4. Abstrak, judul serta  kata kunci dalam bahasa Inggris dan dalam huruf Latin/ Romawi

Judul ber-bahasa Inggris, abstrak, kata kunci serta afiliasi penulis untuk seluruh artikel jurnal merupakan persyaratan yang di-wajib-kan.

 

5. Referensi wajib disajikan dalam aksara latin/Romawi.

Seluruh artikel wajib mempunyai bibliografi yang ditulis memakai huruf Latin/ Romawi. Sebagian besar metrik berbasis sitasi serta  bibliografi tidak bisa dibaca mesin pencari jika tidak tidak memakai huruf latin/romawi.

 

6. Jurnal diterbitkan secara teratur dan sesuai jadwal penerbitan

Keteraturan penerbitan jurnal adalah persyaratan utama lainnya. Jurnal harus memiliki waktu penerbitan yang harus ditaati. Salah satu solusi yang relatif mudah adalah meminta jurnal menerbitkan manuskrip segera setelah dikeluarkan (LoA) atau letter of acceptance. Sebagai contoh, sebuah jurnal menerbitkan 2 terbitan per tahun satu terbitan Mei dan satu terbitan Oktober dengan jumlah 15 artikel per terbitan. Jika misalnya sekarang ini bulan Agustus dan sudah ada 5 naskah yang diterima artikel tersebut sudah layak dipublish tetapi belum selesai proses copyediting, proofreading dan Professional PDF layoutting artikel tersebut bisa ditampilkan di metadata halaman abstrak dengan DOI yang belum disetting Karena status in Press. Pilihan ini bermanfaat bagi penulis karena karya mereka muncul lebih cepat secara online dan dapat menarik pembaca dan kutipan serta bermanfaat bagi jurnal karena membantu menjaga  periode publikasi yang telah ditentukan sebelumnya.

 

 7. Tersedianya Pernyataan etika dan malpraktek dalam Bahasa Inggris di web jurnal

Scopus mengumumkan bahwa pernyataan Etika dan Malpraktek adalah persyaratan wajib. Pihak Scopus menangani topik ini dengan sangat serius dan mereka berharap mitra Scopus mematuhi standar yang sama. Panduan secara ringkasnya dapat dibaca di web COPE di http://goo.gl/aWy7WX. 

Perlu dipertimbangkan bahwa panduan tersebut tidak boleh di-kopas begitu saja tetapi digunakan untuk membuat pernyataan yang bersifat personal atau khas milik jurnal tersebut dan memiliki tab yang terpisah di situs web. Mungkin kayak static Page di Side bar atau di bagian about di OJS ya?. Pernyataan seperti itu harus dengan jelas menunjukkan ruang lingkup tanggung jawab dan hak editor, mitra bebestari dan penulis, serta menjelaskan konsekuensi yang mungkin timbul jika kesalahan terdeteksi. Pernyataan Etika dan Malpraktek sebuah jurnal berbeda dengan pernyataan hak cipta dan berbeda lagi dengan author guidelines untuk penulis dan mitra bestari.

 

a. Penyunting dan Dewan Editor Jurnal

Jurnal memiliki dewan redaksi yang anggotanya diakui sebagai pakar atau expert di bidangnya dan bisa dikonfirmasi dengan jelas. Nama lengkap dan afiliasi anggota dewan editor dan peran mereka tersedia di situs web jurnal. Jurnal juga wajib memberikan informasi kontak kantor editorial di situs web jurnalnya.

b. Semua aspek Penulis dan tanggung jawab mereka tercakup di situs web jurnal

Setiap biaya yang diperlukan untuk pemrosesan naskah (APC) atau materi penerbitan di jurnal dinyatakan dengan jelas sebelum penulis mulai menyiapkan naskah untuk di-submit. Semua penulis wajib melakukan widrawal atau penarikan naskah dan membuat koreksi kesalahan, jika terdeteksi plagiarism. Daftar pustaka harus disediakan oleh penulis. Dilarang menerbitkan penelitian yang sama di lebih dari satu jurnal atau publikasi jamak yang terlarang oleh team Scopus.

 

c. Semua aspek proses peer-review berikut ini harus ditampilkan dengan jelas

Semua konten jurnal harus ditinjau ahli sejawat/mitra bestari. Jenis review harus ditentukan apakah open, single, double blind review?. Peninjauan sejawat (Peer review) didefinisikan sebagai mendapatkan saran tentang naskah individual oleh penilai yang ahli di bidang keilmuannya. Penilaian tersebut harus bersifat objektif. Peninjau dilarang memiliki konflik kepentingan. Artikel yang telah ditinjau harus dirahasiakan sebelum dipublikasikan.

 

d. Aspek-aspek etika Publikasi yang wajib disajikan di situs jurnal

Penerbit dan editor harus mengambil langkah-langkah yang wajar untuk mengidentifikasi dan mencegah publikasi artikel yang melanggar etika penelitian. Dalam hal seperti apa pun penerbit atau editor tidak boleh mendorong kesalahan seperti itu terjadi, atau dengan sengaja membiarkan kesalahan semacam itu terjadi. Jika penerbit atau editor jurnal mengetahui adanya dugaan kesalahan penelitian atau pelanggaran etika kepenulisan, penerbit atau editor harus menangani masalah tersebut dengan tepat. Jurnal harus memiliki pedoman untuk menarik kembali atau mengoreksi artikel bila diperlukan. Retraction policy sangat penting ada di jurnal. Penerbit dan editor harus selalu bersedia mempublikasikan koreksi, klarifikasi, pencabutan/retraksi/withdrawal.

Masalah Hak cipta dan informasi lisensi harus dijelaskan di web jurnal. Biaya langganan atau biaya bayar-per-tayang (pay-per-view fees) harus dinyatakan dengan jelas di situs web jurnal.  Rencana jurnal untuk pencadangan elektronik (Archiving) dan pelestarian akses ke konten jurnal jika jurnal tidak lagi diterbitkan dengan jelas ditunjukkan di situs web jurnal. Istilah kerennya perlu di web jurnal ada archiving policy. Informasi tentang kepemilikan dan pengelolaan jurnal dengan jelas ditunjukkan di situs web jurnal.

 

8. Jurnal memiliki ISSN dan / atau e-ISSN dan dikonfirmasi oleh International ISSN Center

Publikasi sangat ditentukan oleh ISSN. Ada ISSN khusus yang dikeluarkan tergantung pada dukungan publikasi (cetak, elektronik, CD-ROM). Saat mendaftar untuk ISSN, harap sertakan semua nama, singkatan, dan nama terjemahan jurnal, jika tidak demikian database bibliografi dan sitasi seperti Scopus tidak akan dapat menambahkan semua sitasi yang diterima. ISSN dapat diperoleh dari pusat ISSN http://www.issn.org/the-centre-and-the-network/members-countries/the-issn-network-today/.

 

9. Jurnal memiliki situs web khusus dalam bahasa Inggris

Tampilan website harus dalam bahasa Inggris agar dapat dipertimbangkan untuk dievaluasi. Hal ini juga penting untuk penulis internasional yang akan mengirimkan manuskripnya untuk dipublikasikan.  Scopus adalah database internasional dan melayani jurnal yang ingin dan terbuka untuk peserta internasional, maka semua informasi mengenai cara kerja jurnal, dewan editorial, topik yang diterima, panduan untuk penulis, pernyataan etika dan pernyataan hak cipta harus dalam bahasa Inggris.

 

10. Panduan untuk penulis (Author Guidelines) tersedia dalam bahasa Inggris di situs jurnal

Lebih disukai memiliki seperangkat instruksi yang jelas untuk penulis (dalam bahasa Inggris), tentang bagaimana memformat artikel mereka, format gambar apa yang harus dikirim, bagaimana mereka harus menulis daftar pustaka, dll. Hal ini akan memudahkan pekerjaan tim editorial karena mereka tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk memformat dokumen dan dengan panduan ini sangat membantu penulis memahami apa yang diharapkan dari jurnal yang dituju.

 

11. Fokus dan Cakupan tersedia dalam bahasa Inggris dan disajikan di situs jurnal

Jurnal harus memiliki bagian Fokus dan Cakupan yang jelas dan ringkas di situs web di mana harus dijelaskan apa ekspektasi jurnal, siapa yang dapat menerbitkan dan topik apa yang diterima. Jurnal tidak boleh menerima artikel yang berada di luar tujuan dan cakupannya.

 

12. Diversitas  geografis Editor dan Penulis

Keragaman negara penulis dan editor dipertimbangkan dalam evaluasi. Afiliasi dan negara penulis jurnal harus disajikan dalam bahasa Inggris. Periksa keragaman geografis penulis di jurnal lain yang mirip dengan jurnal Anda berdasarkan topik tetapi sudah terindeks di Scopus. Keragaman geografis penulis harus sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup yang diklaim. Ini juga berlaku untuk keragaman dewan editorial. Kurangnya afiliasi dan negara asal penyunting membuat tim Scopus kesulitan untuk mengevaluasi dewan redaksi. Scopus meminta informasi ini dalam daftar editor. Sebagai upaya studi banding periksa keragaman geografis editor di jurnal lain yang mirip dengan topik Anda tetapi sudah terindeks di Scopus.

 

13. Dokumen Jurnal ilmiah yang disitasi oleh sumber Scopus

Poin penting lainnya adalah visibilitas internasional yang sudah didapat yang sebagian diukur melalui  sitasi yang diterima dari jurnal yang sudah terindeks oleh Scopus. Rendahnya jumlah makalah yang diterbitkan oleh jurnal yang telah menerima sitasi dari jurnal yang terindeks di Scopus dianggap normal untuk jurnal yang masih baru tetapi seiring dengan pertumbuhan dan semakin banyak artikel yang diterbitkan, jumlah kutipan harus semakin banyak. Anda dapat memeriksa informasi ini, jika Anda memiliki akses ke Scopus yang berbayar dengan memeriksa sitasi di dokumen sekunder.

 

14. Editor Jurnal adalah pakar dalam bidang subjek yang  menjadi cakupan jurnal Ilmiah

Sangat penting bahwa editor jurnal adalah pakar dalam topik jurnal. Anda dapat memeriksa tingkat kepakaran editor secara gratis di www.scopus.com dengan menggunakan pencarian Penulis untuk menemukan Profil Penulis Scopus untuk Editor. Keluaran, kutipan, area subjek di profil editor harus membuktikan otoritas penelitian editor di area subjek jurnal. Semestinya editor jurnal yang akan terindeks scopus memiliki H-Indeks yang tinggi.

 

15. Jurnal memiliki Identitas Unik Artikel.

DOI (Digital Object Identifier/Identitas Unik Artikel.) adalah elemen penting untuk pengindeksan, karena membantu membuat jurnal dan artikelnya mudah ditelusuri dan membantu tautan yang benar. Anda dapat memantau kapan dan di mana salah satu artikel Anda disebutkan secara online jika jurnal tersebut memiliki Identitas Unik Artikel.

 

16. Kualitas konten artikel jurnal ilmiah.

Konten yang konsisten, jelas dan mudah dibaca, dengan bahasa dan tata bahasa yang baik - adalah indikator utama kualitas dan reputasi jurnal, dewan editorial, dan penerbitnya. Konten artikel menentukan apakah artikel ini akan dibaca dan dikutip. Judul, abstrak, dan kata kunci artikel dapat dengan mudah diindeks oleh mesin pencari. Konten artikel jurnal ilmiah ini harus jelas dan mudah dipahami, dalam bahasa Inggris yang baik, dan konsisten dengan konten artikel dan topik jurnal. Penilaian konten artikel berpengaruh signifikan terhadap evaluasi jurnal untuk pengindeksan di Scopus.

Jurnal secara konsisten menerbitkan artikel yang secara ilmiah masuk akal dan relevan dengan khalayak akademis atau academia internasional di bidang ini. Isi artikel harus konsisten dengan ruang lingkup dan tujuan jurnal dan secara konsisten memiliki kualitas akademik yang tinggi.  Mengenai tabel dan gambar di artikel jelas dan dikonfigurasi dengan baik di dalam konten artikel (tidak hanya di-copy paste dari Excel). Bahasa dan tata bahasa artikel harus bagus. Isi artikel disusun secara logis, mudah dibaca dan dimengerti. Abstrak harus jelas, mudah dibaca dan memberikan ringkasan komprehensif artikel yang diterbitkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar: