Jumat, 27 Agustus 2021

Kisah pengalihan ownership sebuah Jurnal

Kata orang bijak pada dasarnya semua manusia ingin keuntungan, tidak mau kerugian. Kemudian apa yang dia kerjakan tergantung informasi yang masuk dan ketetapan hati. Informasi itu info positif atau negative akan sangat berpengaruh. Kata orang bijak ini coba saya kaitkan dunia perjurnalan. Saya sudah beberapa kali dihubungi via e-mail dan telepon oleh para pedagang publikasi dari luar negeri. 

Seseorang mengirim e-mail ke official e-mail REGISTER JOURNAL dan dengan saya samarkan nama dan perusahaannya kalimatnya bisa saya share seperti ini:

Dear Editor/ Publisher,

Hope you’re doing well ….!!
I am xxxxxxxx, from xxxxxx GROUP, an eminent publishing company that has been serving the scientific society for more than 3 years. This mail is regarding a business proposal, we are interested to invest in purchasing high quality journals that have high reputation.
May I kindly know your interest towards selling of journal? Also, please let me know your expectations.  Hope you are the best person for this discussion - If not, could you please provide me the contact details.
Name:
Mail ID:
Looking forward to hear from you.


Thanks & Regards
Xxxxxx,
Business development executive
Email: xxxx@xxxxxx.com

Dari email di atas ada satu kalimat yang menyesakkan dada “May I kindly know your interest towards selling of journal?”. Satu hal yang sangat aneh. Andaikan jurnal yang saya kelola itu milik saya pribadi tidak akan saya jual jurnal sudah terindeks Sinta 2, DOAJ, ACI, ESCI Web of Science apalagi jurnal yang saya kelola milik kampus nggak mungkin lah dijual-jual. 

Kemudian satu lagi pengalaman saya lebih terang-terangan menawar pembelian ownership jurnal dengan harga 36.000 USD. Saya iseng bilang “That is too cheap for my journal dan saya bilang “On behalf of editorial Team, i do apologize that we disagree..”. Eh malah dijawab, “Gimana kalo saya beli 40.000 USD”?. 



Betul-betul Ngeri-ngeri sedap di luar sana. Jual-beli Jurnal. Daripada susah-susah mengelola jurnal bertahun-tahun dianggap oleh mereka lebih beruntung membeli jurnal yang sudah terindeks di Web of Science atau Scopus kemudian di-predator-kan. Misalnya skema mereka begini: Terbit 12x dalam setahun, sekali terbit 100 artikel dan satu artikel biaya publikasi 100 USD. Kalo minta Fast track, Fast Publication harganya bisa lebih mahal 300-500 USD. Wah cepat balik modal dan dapat untung tapi hancur lebur dunia publikasi. Fakta ini sebenarnya juga pengetahuan penting buat saya dan teman-teman yang sedang S3 yang dituntut untuk publikasi di Scopus dan WoS. Hati-hati dengan predatory atau questionable journal.

Makanya, Jangan heran jika ada jurnal yang berada di Q1 atau Q2 di Scimago tiba-tiba discontinued seperti jurnal Opcion dari  Venezuela dan termasuk 49 jurnal yangdiremoved dari Scopus



Kemudian ada modus lain yang lebih kasar dan jahat. Jika jurnal tidak mau dibeli mereka akan menyewa hacker untuk masuk ke system OJS kita dan menghapus semua file. Seperti kisah jurnal Journal of Talent Development and Excellence yang situs webnya beralamat http://iratde.org/ dihacked orang jahat kemudian dihapus semua file dan file tersebut diupload di fake web dengan alamat http://iratde.com/index.php/jtde. Cerita lengkapnya bisa dibaca di the case of stolen journal . Makanya, dukungan team IT Kampus sangat penting. jika sampai jurnal kita diserang hacker dan semua data dihapus kita editor jurnal nggak bisa ngapa-ngapain.

Melihat kejadian-kejadian tersebut  jika Bapak dan ibu adalah pengelola jurnal marilah kita dukung 100 persen kalo perlu 1.000 persen semua jurnal Indonesia yang mayoritas open acess untuk mendunia dan berkontribusi positif dalam diseminasi ilmu pengetahuan dengan cara yang sehat, halalan thayyiban. Aamiin Allahumma Aamin.
 
 

Tidak ada komentar: