Penerbit dan percetakan perguruan tinggi (University Press) merupakan front liner setiap universitas/perguruan tinggi. Kualitas dan kuantitas penerbitan dan percetakan buku dan jurnal dapat menjadi ukuran bermutu tidaknya sebuah perguruan tinggi. Karena itu, setiap perguruan tinggi diharapkan memiliki lembaga penerbitan yang akan menjadi icon dan tanda kemajuan universitas tersebut, dan juga ukuran kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bangsa kita.
Munas ke-4 Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) yang diselenggarakan di LPP Garden-Yogyakarta, 20-23 September 2023, mengusung tema: Peran APPTI dalam Mewujudkan Penerbit perguruan tinggi yang Cakap Digital dan Berkontribusi bagi Perkembangan Dunia Perbukuan di Indonesia. Pada hari pertama (Rabu, 20 September 2023) acara Munas diawali dengan sambutan dari Ketua LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta, Prof. Drh. Aris Junaidi, Ph.D., sekaligus membuka acara Munas.
Hari kedua penyelenggaraan Munas, pemaparan disampaikan oleh Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, Supriyatno, M.A. mengenai kebijakan pemerintah terhadap tata kelola perbukuan bagi penerbit perguruan tinggi. Selanjutnya Wakil Ketua Dewan Pembina BRIN, Prof. Dr. Marsudi Wahyu Kisworo memaparkan tentang Peran dan Kebijakan BRIN bagi perkembangan APPTI. Agenda penting lainnya yaitu seminar tentang pemanfaatan AI dalam penulisan buku serta workshop digital publishing yang disampaikan oleh IPB Press, salah satu penerbit perguruan tinggi yang telah memiliki banyak pengalaman tentang pengelolaan penerbitan kampus.
Animo peserta Munas kali ini cukup membanggakan, dari target panitia sejumlah 60 peserta, namun peserta yang mendaftar sebanyak 110 orang peserta dari 52 universitas seluruh Indonesia. Peserta Munas mengharapkan dapat menimba ilmu lebih banyak lagi tentang pengelolaan penerbitan sehingga nantinya dapat diaplikasikan dalam tata kelola penerbitan di kampus masing-masing.
Penerbit perguruan tinggi (University Press) memiliki keutamaan tersendiri karena bergulat dalam bidang penerbitan buku ilmiah yang belum tentu laris dan menguntungkan secara ekonomis. Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) memiliki kedudukan yang penting dan strategis dalam membangun jaringan penerbitan kampus di tanah air. Penting karena APPTI menghadapi pola dan model pasar yang sangat fluktuatif, terutama berhadapan dengan menjamurnya penerbitan di luar kampus, yang semakin profesional dan berorientasi pasar dan profit.
Dalam iklim persaingan tersebut, asosiasi ini dapat menjadi kekuatan penekan (pressure group) untuk melindungi kepentingan anggotanya. Strategis karena melalui asosiasi profesional ini, berbagai issu besar seperti pembajakan hak cipta, posisi pajak, pembuatan pedoman penerbitan dan evaluasinya, dan sebagainya dapat diperjuangkan secara bersama-sama, baik melalui jalur legislatif maupun jalur eksekutif. Penerbitan buku-buku yang meningkat secara kualitas dan kuantitas dari perguruan tinggi di Indonesia merupakan satu kontribusi nyata bagi kemajuan kualitas sumber daya manusia baik secara riil maupun di dalam ranking-ranking penilaian di tingkat global.
APPTI berfungsi antara lain membangun jaringan dan kerjasama antar penerbit perguruan tinggi, mendorong dan memberdayakan para anggotanya, mencari peluang bersama untuk memajukan anggotanya, memperjuangkan kepentingan bersama seperti penghargaan terhadap hak cipta (copy right). Peningkatan kualitas tenaga terampil dalam bidang penerbitan buku menghasilkan produk bersama dan membangun aktivitas pemasaran bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar