Kamis, 12 Mei 2022

Sejarah dan Spirit IJIMS di dunia perjurnalan

 SPIRIT IJIMS



Tanggal 11 Mei 2022 adalah hari istimewa bagi Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS) IAIN Salatiga. Rilis SJR Score oleh Scimago menghentak jagat perjurnalan Indonesia dan Dunia. Dengan SJR Score terbaru 0.393, jurnal IJIMS menempati posisi #1 pada level Asia dan #25/595 Dunia kategori Religious Studies.
Memory terbang ke tahun 2011 saat pertama kali membantu Prof. Zakiyuddin Baidhawy membangun jurnal IJIMS. Kerja keras tiga tahun pertama masih jelas terekam. Kontak sana sini dan minta sana sini untuk artikel-artikel yang akan terbit pada tiap edisinya. Konsekuensi dari sebuah tekad untuk melambungkan jurnal IJIMS ke jagad global sebagai jurnal bereputasi.
Sebagai jurnal baru saat itu jelas bukan perkara mudah. Tapi tekad tak boleh kendor. Alhasil enam edisi terbit lancar meski dengan susah payah. Meyakinkan calon kontributor bagi jurnal baru jelas tidak semudah bagi jurnal bereputasi. Pertanyaan seputar proyeksi dan rekognisi jurnal menjadi penting bagi calon kontributor jurnal baru. Semua itu dijawab dengan optimisme dan membesarkan hati calon kontributor.
Tangga rekognisi dimulai tahun 2014. Saat jurnal IJIMS untuk pertama kali langsung terakreditasi peringkat A oleh Dikti Kemendikbud RI. Hasil yang saat itu hal langka bagi jurnal-jurnal di Indonesia. Terlebih di lingkungan PTKI. Ini kali pertama IJIMS menghentak jagat perjurnalan. Efeknya, IJIMS menjadi salah satu jurnal paling diburu oleh para penulis. Jadilah IJIMS kebanjiran artikel dari seantero Nusantara. Kondisi ini yang kemudian berkontribusi bagi rekognisi berikutnya.
Tahun 2017 IJIMS kembali menghentak setelah dinyatakan terindeks oleh SCOPUS. Prestasi yang tidak banyak dimiliki oleh jurnal di Indonesia. Momentum ini menjadi tangga baru sebagai jurnal internasional bereputasi. Terlebih setelah pada 2019 IJIMS meraih the best quartile Q1 dari Scimago untuk kategori jurnal Religious Studies. Jurnal pertama dalam sejarah Indonesia yang mendapat predikat Q1 dari Scimago. Sampai saat ini IJIMS tetap bertahan pada level itu dengan Score yang terus meningkat.
Kini IJIMS menjadi kebanggaan tidak hanya IAIN Salatiga, tapi juga seluruh insan jurnal di Indonesia. IJIMS telah menempatkan keluarga besar PTKI Indonesia pada posisi terhormat di level global. Menjadi masyarakat akademik yang pantas menjadi rujukan bagi kajian Agama dan Islam.
Sejarah IJIMS adalah sejarah tekad, komitmen, tanpa pamrih, dan kontribusi. Sejarah Ikhtiyar berbalas hasil. Sejarah prestasi meski dengan keterbatasan. Sejarah keunggulan berbalut Kesyukuran. Juga sejarah keyakinan bahwa prestasi adalah milik mereka yang bekerja. Bravo jurnal IJIMS.
Salam Takzhim : Prof. Zakiyuddin, Prof. Adang Kuswaya , Noor NM , Ph.D., Prof. Asfa Widiyanto .

Tidak ada komentar: