Dua Hal yang kurang disukai Editor Jurnal Ilmiah


Dear Netizens,

Pada hari Rabu, Tanggal  2 juni 2021 Alhamdulillah telah sukses diselenggakan Kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) LPM DinamikA IAIN Salatiga. LPM DinamikA merupakan UKM jurnalistik mahasiswa melalui bagian humas yaitu mbak Luluk Fadliyah meminta dan mengundang saya menyampaikan  materi "Kepenulisan Jurnal" pada pukul 10.30-12.30 WIB di Aula Kampus 1 IAIN Salatiga.


Sebagai pengelola jurnal ilmiah online REGISTER JOURNAL, yang sudah menggeluti pengelolaan jurnal sejak tahun 2015, undangan dan kesempatan ini sangat membahagiakan saya. saya diberi kesempatan berjumpa dengan generasi muda yang penuh semangat meski banyak keterbatasan karena status mereka yang masih belajar di Perguruan Tinggi. Pada moment itu saya sebenarnya membagikan materi PPT yang lengkap tetapi karena keterbatasan waktu saya sampaikan yang pokok saja tentang hal ikhwal artikel jurnal dan bagaimana membuat artikel jurnal yang sesuai standar kepenulisan dalam bahasa Inggris yang baik.




Acara itu berjalan dengan lancar dan meski dalam suasana pandemi dan mentaati protokol kesehatan yang ketat, mahasiswa-mahasiswi yang bersemangat itu serius mendengarkan saya bicara dan diakhir ada pertanyaan yang sangat menarik. salah satunya ialah pertanyaan menggelitik, "apakah persoalan yang kurang disukai oleh editor jurnal ilmiah jika ada naskah dikirimkan oleh penulis?". wah ini pertanyaan menarik. jawaban saya waktu itu hanya satu hal saja. banyak sekali penulis yang mengirimkan naskah via OJS web kami tidak mengikuti petunjuk kepenulisan dan article template dalam format MS word. hal ini menambah pekerjaaan editor untuk menyesuaiakan gaya selingkung artikel jurnal dan ada juga yang mengirim artikel dalam bahasa Indonesia padahal REGISTER JOURNAL adalah Language and Language Teaching Journal sehingga dari awal tulisan yang masuk harus ber-bahasa Inggris dengan baik dan sudah dicek dengan aplikasi seperti Grammarly untuk cek spelling and grammar. Nah, jawaban saya yang cuma satu ini setelah beberapa waktu yang terlewat membuat saya berpikir lagi. ternyata ada satu lagi yang lebih urgen tapi lupa saya sampaikan. jadi beruntunglah anda andaikata ada perserta acara tersebut yang membaca entry post di blog ini ada jawaban kedua saya. poin kedua adalah seringkali penulis mengirimkan low quality article. ciri low quality article adalah naskah yang tidak menyertakan previous study, tidak menampilkan research gap, novelty dan theoretical contribution. ini faktor yang sangat fatal dalam kasus rejection atau penolakan di jurnal. kami. sehingga sekali lagi saya sarankan agar author melihat lagi Author Guidelines  dan article template  dalam format Ms word. 

Demikian terima kasih atas atensi Anda.



Tidak ada komentar: