Manfaat Pengelolaan Jurnal Ilmiah Online
-
Aksesibilitas dan jangkauan global
Jurnal online memungkinkan artikel diakses luas oleh komunitas akademik internasional secara cepat. -
Efisiensi proses editorial
Sistem seperti OJS mempermudah pengarsipan, pelacakan naskah, dan dokumentasi proses review. -
Transparansi dan akuntabilitas
Setiap tahapan editorial terdokumentasi, mendukung prinsip good academic governance.
Meskipun manfaat tersebut signifikan, dalam praktiknya pengelola jurnal justru lebih sering berhadapan dengan berbagai kesulitan struktural, etis, dan relasional.
Kesulitan dan Tantangan Pengelola Jurnal Ilmiah Online
1. Tantangan dalam Berhadapan dengan Penulis
a. Tekanan untuk cepat terbit
Banyak penulis menuntut percepatan publikasi demi kepentingan kenaikan jabatan fungsional, akreditasi, atau kelulusan studi. Tekanan ini sering kali tidak sejalan dengan standar review ilmiah yang ketat.
b. Ketidakpatuhan terhadap pedoman jurnal
Pengelola kerap menghadapi naskah yang:
-
Tidak sesuai focus and scope jurnal
-
Mengabaikan template dan gaya selingkung
-
Lemah secara metodologis tetapi tetap dipaksakan untuk diterbitkan
c. Resistensi terhadap hasil review
Tidak sedikit penulis yang:
-
Menolak kritik reviewer
-
Menganggap revisi sebagai “penghalang” bukan proses ilmiah
-
Melakukan komunikasi emosional atau bahkan intimidatif kepada editor
d. Plagiarisme dan manipulasi sitasi
Pengelola harus menangani:
2. Tantangan dalam Mengelola Editor
a. Inkonsistensi kualitas keputusan editorial
Editor memiliki latar belakang dan sensitivitas akademik yang berbeda, sehingga standar penilaian sering tidak seragam.
b. Keterbatasan waktu dan komitmen
Sebagian editor merangkap banyak jabatan (dosen, pejabat struktural, peneliti), sehingga:
-
Lambat memproses naskah
-
Tidak aktif berkomunikasi dengan reviewer dan penulis
c. Potensi bias personal dan institusional
Editor dapat secara tidak sadar:
-
Lebih lunak terhadap penulis dari institusi sendiri
-
Lebih keras terhadap penulis dari luar jaringan akademiknya
3. Tantangan dengan Mitra Bestari (Reviewer)
a. Kesulitan mendapatkan reviewer yang kompeten dan bersedia
Reviewer bekerja secara sukarela, sehingga:
-
Banyak undangan review diabaikan
-
Review sering terlambat atau tidak selesai
b. Kualitas review yang tidak merata
Masalah yang sering muncul:
-
Review terlalu singkat dan normatif
-
Review subjektif tanpa dasar metodologis
-
Review bias ideologis atau teoretis
c. Ketidakseimbangan kekuasaan akademik
Reviewer senior kadang:
-
Memaksakan perspektif teoritis tertentu
-
Menghambat inovasi pendekatan penulis muda
4. Conflict of Interest (CoI) dalam Penerbitan Jurnal
Ini merupakan tantangan paling sensitif dan kompleks bagi pengelola jurnal.
a. Penulis merangkap editor atau reviewer
Dalam jurnal institusi:
-
Editor mengirim naskah ke jurnalnya sendiri
-
Reviewer menilai karya kolega dekat atau atasan
b. Tekanan struktural dan institusional
Pengelola jurnal sering berada dalam posisi dilematis ketika:
-
Naskah berasal dari pimpinan institusi
-
Ada tekanan “moral” untuk meloloskan artikel tertentu
c. Ketidakjelasan batas etika
Tanpa kebijakan CoI yang tegas:
-
Proses review menjadi formalitas
-
Independensi ilmiah terancam
-
Kredibilitas jurnal menurun
d. Risiko terhadap reputasi jurnal
Jika CoI tidak dikelola dengan baik, dampaknya meliputi:
-
Penurunan kepercayaan publik akademik
-
Masalah akreditasi (SINTA, DOAJ, Scopus)
-
Potensi delisting atau penolakan indeksasi
Penutup
Pengelolaan jurnal ilmiah online bukan sekadar pekerjaan teknis, melainkan kerja akademik, etis, dan manajerial yang sarat tekanan. Tantangan terbesar bukan pada sistem digital, tetapi pada manusia, relasi kekuasaan, dan integritas ilmiah.
Oleh karena itu, pengelola jurnal dituntut memiliki:
-
Keteguhan etika
-
Literasi editorial yang kuat
-
Keberanian menjaga independensi ilmiah

Tidak ada komentar:
Posting Komentar