Tw Cen MT Font Download | Free Font.Download
Halaman
some possible grounds for Scopus rejection on journal submission for inclusion
Journals may be rejected from Scopus inclusion due to various reasons. Here are some possible grounds for rejection:
# Editorial Concerns
- Metric Issues: Problems with citation rates, self-citation, or total citation rates can raise concerns about a journal's credibility ¹.
- Publication Concerns: Issues with publishing policies, peer-review processes, or editorial independence may lead to exclusion.
# Quality Control
- Radar Detection: Scopus's algorithm detects unusual publication patterns, such as sudden increases in article submissions or publications ¹.
- Continuous Curation: Scopus's Content Selection and Advisory Board (CSAB) reviews journals for quality, relevance, and consistency.
# Ethical Considerations
- Predatory Journal Practices: Journals engaging in unethical practices, like excessive fees, fake editorial boards, or misleading information, risk exclusion ¹.
# Other Reasons
- Discontinuation: Journals may be discontinued due to changes in ownership, focus, or publishing strategies.
- Failure to Meet Criteria: Journals must meet Scopus's criteria, including publishing regular issues, having an ISSN, and maintaining transparency.
For specific information on why a particular journal was rejected, consult Scopus's official website or contact their support team.
Analisis Penerapan Hak Cipta pada Platform Web Sci-Hub
View/Open: Fulltext (2.287Mb), Date2020, Author: Aisyah, Siti, Advisor(s): Kahar, Irawaty A.
Metadata: Show full item record
Abstract
URIhttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28531
8 LANGKAH INTERNASIONALISASI JURNAL
1. Fokus pada publikasi berkualitas tinggi saja. Reject artikel yang low quality.
2. Cantumkan abstrak dalam bahasa Inggris di awal artikel
jurnal yang se-detail mungkin. Abstrak yang panjang menarik pembaca yang mungkin
tidak menguasai Bahasa di full text selain Bahasa Inggris. Misal full text in
Russian,Chinese, Latin or Indonesian.
3. Pertimbangkan untuk menerjemahkan artikel utama yang diandalkan untuk Scopus submission ke dalam bahasa Inggris. Untuk jurnal yang ingin naik level ke SINTA 2 usahakan 50% artikel yang terbit diterjemahkan in English.
4. Perluas jajaran dewan redaksi sebanyak mungkin yang punya reputasi internasional: minim 4 negara dan dari 3-5 benua. Tentukan afiliasi anggota dewan dan editor dan Pastikan bahwa mereka yang terlibat dalam jurnal itu sendiri memiliki profil SCOPUS ID dan profil ilmiah yang kuat
5. Perluas kepengarangan secara internasional.H-index scopus ID/WOS ID perlu dicek.
6. Jelaskan alasan eksistensi jurnal dalam istilah ilmiah
di situs web journal. Jelaskan mengapa jurnal itu harus eksis secara online sehingga menarik minat para akademisi
internasional
7. Jalin hubungan dengan para akademisi internasional dan
fasilitasi kontribusi mereka terhadap jurnal (misalnya, ubah jurnal itu sendiri
menjadi semacam komunitas atau asosiasi intelektual)
8. Ambil langkah-langkah untuk meningkatkan profil jurnal
secara internasional; daftarkan jurnal ke DOAJ, ASEAN Citation index, ERIC, WoS,
Scopus.
Workshop Standarisasi, LPPM Universitas Terbuka Targetkan Akreditasi Jurnal
Perubahan status menjadi PTN BH menjadikan unit di Universitas Terbuka terdorong untuk meningkatkan kinerja Tak terkecuali Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Bertempat di Ruang Wisma 2 Universitas Terbuka Ketua LPPM Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D., menyampaikan target capaian akreditasi jurnal.
Hal tersebut disampaikan pada Workshop Standarisasi dan Akreditasi Jurnal Universitas Terbuka 23-24 Februari 2024. Profesor Dewi Padmo berpesan kepada pengelola Jurnal untuk befokus pada kualitas publikasi terbitan, menurutnya jika terbitan berkualitas maka akreditasi itu akan mengikuti.
Mengawali sambutkan ketua LPPM, kepala Pusat Keilmuan Dr. Etty Puji Lestari, S.E,.M.Si. dalam pengantarnya menyatakan pada Januari 2024 ini jumlah jurnal UT sudah ada menumbus angka 40 jurnal dari berbagai prodi. “Mulai awal tahun ini, kita sudah mempersiapkan jurnal-jurnal agar dapat menkroscek guna akreditasi” harap Etty.