8 LANGKAH INTERNASIONALISASI JURNAL

 1. Fokus pada publikasi berkualitas tinggi saja. Reject artikel yang low quality.

2. Cantumkan abstrak dalam bahasa Inggris di awal artikel jurnal yang se-detail mungkin. Abstrak yang panjang menarik pembaca yang mungkin tidak menguasai Bahasa di full text selain Bahasa Inggris. Misal full text in Russian,Chinese, Latin or Indonesian.

3. Pertimbangkan untuk menerjemahkan artikel utama yang diandalkan untuk Scopus submission ke dalam bahasa Inggris. Untuk jurnal yang ingin naik level ke SINTA 2 usahakan 50% artikel yang terbit diterjemahkan in  English.

4. Perluas jajaran dewan redaksi sebanyak mungkin yang punya reputasi internasional: minim 4 negara dan dari 3-5 benua.  Tentukan afiliasi anggota dewan dan editor dan Pastikan bahwa mereka yang terlibat dalam jurnal itu sendiri memiliki profil SCOPUS ID dan profil ilmiah yang kuat

5. Perluas kepengarangan secara internasional.H-index scopus ID/WOS ID perlu dicek.

6. Jelaskan alasan eksistensi jurnal dalam istilah ilmiah di situs web journal. Jelaskan mengapa jurnal  itu harus eksis secara online  sehingga menarik minat para akademisi internasional

7. Jalin hubungan dengan para akademisi internasional dan fasilitasi kontribusi mereka terhadap jurnal (misalnya, ubah jurnal itu sendiri menjadi semacam komunitas atau asosiasi intelektual)

8. Ambil langkah-langkah untuk meningkatkan profil jurnal secara internasional; daftarkan jurnal ke DOAJ, ASEAN Citation index, ERIC, WoS, Scopus.

Workshop Standarisasi, LPPM Universitas Terbuka Targetkan Akreditasi Jurnal

 



Perubahan status menjadi PTN BH menjadikan unit di Universitas Terbuka terdorong untuk meningkatkan kinerja Tak terkecuali Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Bertempat di Ruang Wisma 2 Universitas Terbuka Ketua LPPM Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D., menyampaikan target capaian akreditasi jurnal.

Hal tersebut disampaikan pada Workshop Standarisasi dan Akreditasi Jurnal Universitas Terbuka 23-24 Februari 2024. Profesor Dewi Padmo berpesan kepada pengelola Jurnal untuk befokus pada kualitas publikasi terbitan, menurutnya jika terbitan berkualitas maka akreditasi itu akan mengikuti.

Mengawali sambutkan ketua LPPM, kepala Pusat Keilmuan Dr. Etty Puji Lestari, S.E,.M.Si. dalam pengantarnya menyatakan pada Januari 2024 ini jumlah jurnal UT sudah ada menumbus  angka 40 jurnal dari berbagai prodi. “Mulai awal tahun ini,  kita sudah mempersiapkan jurnal-jurnal agar dapat menkroscek guna akreditasi” harap Etty.

Workshop Akreditasi dan Indeksasi Jurnal UNJ Menuju Jurnal Nasional dan Jurnal Internasional 2024

Workshop Akreditasi dan Indeksasi Jurnal Menuju Jurnal Nasional dan Jurnal Internasional

Jakarta, 7 Maret 2024 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta (LPPM UNJ) menggelar Workshop Akreditasi dan Indeksasi Jurnal Menuju Jurnal Nasional dan Internasional. Workshop ini dilaksanakan secara hybrid selama 2 hari, mengundang Pengelola Jurnal di UNJ. Tujuan dilaksanakannya workshop ini adalah meningkatkan pemahaman Pengelola Jurnal mengenai persiapan akreditasi dan indeksasi jurnal baik nasional maupun internasional. LPPM UNJ mengundang Kepala Pusat Publikasi dan Rumah Jurnal Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Bapak Faizal Risdianto S.S., M.Hum., selaku narasumber pada workshop kali ini. Selain menjadi kepala pusat publikasi di UIN Salatiga, Pak Faizal Risdianto juga pernah menjadi Anggota Relawan Jurnal Indonesia (RJI), Mendeley Advisor, Verifikator SINTA serta Associate Editor di DOAJ.

Workshop dibuka dengan sambutan Ketua LPPM, Prof. Iwan Sugihartono, M.Si. Melalui sambutannya, Ketua LPPM berharap narasumber dapat memberikan tips and trick bagaimana pengeloaan jurnal yang baik serta me-mantain jurnal agar tetap berada di status akreditasi SINTA bahkan bisa memperoleh indeksasi secara internasional. Ketua LPPM berharap, para pengelola Jurnal di UNJ dapat terus meningkatkan kualitas tata kelola jurnal supaya jumlah jurnal yang terakreditasi SINTA terus meningkat dan UNJ memiliki jurnal yang terindeks SCOPUS. Acara dilanjutkan dengan pemetaan dan pengelolaan jurnal di OJS UNJ, yang disampaikan oleh Dr. Widyaningrum Indrasari selaku Koordinator Pusat Publikasi Ilmiah, HKI, dan Pengembangan Jurnal LPPM UNJ.

*Bahaya Jurnal Ilmiah yang Terlalu Luas Fokus dan Cakupannya*





Faizal Risdianto, Kepala Pusat Publikasi dan Rumah Jurnal UIN Salatiga, hadir ke UIN Maulana Malik Ibrahim Malang atas undangan Pusat Publikasi Ilmiah-LP2M. Ia menjadi pembicara utama pada Workshop Strategi Jitu Menuju Indeksasi Internasional di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat lt. 3, Kamis, 8 Agustus 2024. Di hadapan seluruh perwakilan pengelola jurnal ilmiah di UIN Malang, ia menilai bahwa sebagian besar, fokus dan cakupannya (focus and scope) terlalu luas. “Ini bisa menghambat jurnal dalam penilaian tim reviewer pengindeks internasional,” jelasnya.
Faizal menuturkan, banyak sekali lembaga pengindeks bagi terbitan ilmiah berskala internasional bereputas, seperti Web of Science (WoS), DOAJ, dan Scopus. Namun, dalam pemaparan materinya, ia lebih memfokuskan pada sistem penilaian Scopus. “Karena nampaknya di Indonesia, jurnal terindeks Scopus itu harga mati,” tambah Pria asli Karanganyar, Surakarta ini.

Kapus Jurnal UIN Salatiga Melakukan Bedah Tata Kelola 35 Jurnal Universitas Muria Kudus



LPPM Universitas Muria Kudus pada hari Jumat-Sabtu 13-14 Desember 2024 mengadakan acara Bootcamp Peningkatan Kualitas Pengelola Manajemen dan Substansi Naskah Menuju Jurnal Ilmiah Bereputasi di Hotel Morazen, di Kulon Progo, Yogyakarta. Acara ini dibuka oleh sambutan Rektor Universitas Muria Kudus, Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si. Beliau sangat mendorong kemajuan jurnal-jurnal di lingkungan Universitas Muria Kudus.