5 AI yang useful, helpful dan powerful dalam penulisan jurnal ilmiah

1. Elicit: The AI Research Assistant
The AI Research Assistant

Elicit uses language models to help you automate research workflows, like parts of the literature review. Elicit can find relevant papers without perfect keyword matches, summarize takeaways from the paper specific to your question, and extract critical information from the papers. While answering questions with research is Elicit's main focus, other research tasks also help with brainstorming, summarization, and text classification.

2. Open Knowledge Maps - A visual interface to the world's scientific knowledge

seperti www.elicit.org tapi dalam format gambar bulat-bulat. makin besar gambar bulatan menujukkan banyaknya riset dalam topik yang kita cari. sumber data dari BASE dan PubMED.


3. Connected Papers | Find and explore academic papers
Explore academic papers
in a visual graph

4. Explainpaper.com

The Fastest Way to Read Research Papers

Upload a paper, highlight confusing text, and get an explanation. We make research papers easy to read.


5. www.grammarly.com cek kesalahan grammar dan bisa diperbaiki otomatis dan diparafrase (khusus Grammarly yang premium/business account). lebih bagus lagi jika di-install di ms word sehingga langsung bisa dieksekusi tanpa mengubah format font, margin dst. TUTORIAL GRAMMARLY FOR MS WORD - Blog Pak Faizal



nomor-082165477536 BUKAN no hape Pak Faizal

 Yth Bapak dan ibu 

nomor 0821-6547-7536. Bukan nomor hape saya. 

Mohon diabaikan jika ada yang mengatasnamakan saya dengan nomor hape ini untuk permintaan dan kerjasama apapun. 

Terimakasih



Jurnal Lektur Keagamaan Belajar Pengelolaan Jurnal Terindeks Scopus ke UIN Salatiga

 Jurnal Lektur Keagamaan Belajar Pengelolaan Jurnal Terindeks Scopus ke UIN Salatiga

by  Mulyawan Safwandy Nugraha 



Salatiga (Balitbang Diklat)---From nothing to something. Inilah perjalanan jurnal terindeks scopus yang ada di UIN Salatiga.

Hal tersebut disampaikan Ketua LPPM UIN Salatiga Dr. Hammam saat menyambut kedatangan tim Jurnal Lektur Keagamaan yang dikomandoi Editor in Chief Mulyawan Safwandy Nugraha di UIN Salatiga. Kunjungan ini merupakan upaya belajar Tim Jurnal Lektur Keagamaan untuk menimba pengalaman pengelolaan jurnal menuju jurnal yang bereputasi internasional.

“Saat ini UIN Salatiga memiliki 2 jurnal yang terindeks Scopus/SINTA 1 (IJIMS dan Ijtihad), 5 jurnal SINTA 2, 3 jurnal SINTA 3, 7 jurnal SINTA 4, dan 6 jurnal belum terindeks SINTA,” ujar Hamman, Rabu (21/6/2023).



Senada dengan hal tersebut, Faizal Risdianto, salah satu pengelola jurnal di UIN Salatiga menjelaskan mengenai dinamika jurnal IJIMS dan IJTIHAD untuk terindeks Scopus. Ia merinci adanya 10 alasan sebuah aplikasi jurnal ditolak oleh tim CSAB Scopus.

“Masalah pada aplikasi jurnal yaitu bad grammar, kurangnya konsistensi jurnal ilmiah, kecilnya impact dan kontribusi keilmuan jurnal ilmiah, Scopus citedness masih sedikit, dan kualitas konten yang rendah,” tuturnya.

Selain itu, judul dan focus and scope jurnal tidak super-spesialis dan distinctive, diversitas penulis yang kurang baik, persoalan diversitas anggota dewan editor, tidak adanya publikasi scopus editor in chief dan dewan editornya, dan terakhir; serta kebijakan peer-review yang tidak jelas.


Editor in Chief Jurnal Lektur Mulyawan mengatakan terpublikasinya suatu tulisan di jurnal yang bereputasi dan terindeks internasional di kalangan akademisi, seperti Scopus, adalah suatu capaian yang luar biasa. “Perlu kerja keras dan kerja cerdas untuk menghadapi tantangan serta dinamika hingga sebuah jurnal bisa terindeks Scopus,” katanya.

“Banyak hal yang didapat dari perjalanan silaturahim ini. Semoga bisa menjadi motivasi agar Jurnal Lektur Keagamaan bisa meningkat prestasi dan peringkatnya,” pungkas Mulyawan.

source: https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/jurnal-lektur-keagamaan-belajar-pengelolaan-jurnal-terindeks-scopus-ke-uin-salatiga

MSN/diad