Tampilkan postingan dengan label WoS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WoS. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Agustus 2021

Begini rasanya diterima oleh Web of Science dan direject oleh Scopus

Jurnal ilmiah Online yang mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2014 sebenarnya asasnya sama saja dengan Jurnal Ilmiah versi cetak. Meminjam istilah di dunia Blogging dan Google Adsense, ”Content is the King” atau seperti apapun indah dan mind-blowing tampilan jurnal ilmiah baik versi Online maupun cetak, mutu substansi artikel adalah perkara yang paling utama.

 

Di satu sisi, ada persamaan asas tapi di sisi yang lain ada juga yang berbeda. Salah satunya adalah aspek penyebarluasan jurnal. Di era cetak versi print jurnal akan dikirimkan ke berbagai institusi dan kita akan meminta kepada institusi-institusi itu untuk mengirimkan via pos bukti tanda terima jurnal berikut stempel dan signature pejabat  yang berwenang yang telah menerima versi printed  jurnal dari kita. Nah berbeda dengan era sekarang dimana jumlah daily unique visitor pada statcounter pengunjung web-lah yang diperhatikan. Minimal 50 pengunjung unik yang berbeda IP address di jurnal kita. Contohnya Statcounter Jurnal ini.

 

Sabtu, 14 Agustus 2021

8 Kriteria Ideal Inklusi Jurnal terindeks SINTA

Yth. Bapak dan ibu Pengelola Jurnal Ilmiah

Berikut ini adalah ringkasan dan sedikit penjabaran saya mengenai delapan poin evaluasi diri jurnal di web ARJUNA sebagai pertimbangan penting agar sebuah jurnal bisa secara maksimal mendapatkan poin tertinggi di web akreditasi jurnal di ARJUNA. 

1. Penamaan Spesifik Jurnal Ilmiah.  Idealnya penamaan Jurnal Ilmiah harus Spesifik sehingga mencerminkan super spesialisasi atau spesialisasi disiplin ilmu tertentu. Skornya  bisa sampai 3.0. Jika terpaksanya nama jurnal sudah telanjur sama dengan jurnal yang lain seperti banyak jurnal di Indonesia bernama “Jurnal Pendidikan Islam” atau “Jurnal Tarbawi” atau “Jurnal Penelitian” sebaiknya tidak usah ganti nama tapi focus and scope jurnalnya diubah supaya distinctive, unique, superspesialis beda dengan jurnal lain yang namanya sama atau mirip-mirip.

 

Jumat, 13 Agustus 2021

24 Kriteria Evaluasi Inklusi Jurnal ke database Web of Science

 Yth. Bapak dan Ibu Pengelola Jurnal.

Berikut ini adalah 24 Kriteria Evaluasi Inklusi Jurnal ke database Web of Science yang bisa dibaca versi aslinya di link ini dan berikut ini adalah terjemah dalam bahasa Indonesia dan sudah saya edit semaksimalnya untuk memudahkan pemahaman kita tentang standar inklusi jurnal agar terindeks di database Web of Science. Berikut ini 24 Kriteria Evaluasi Inklusi Jurnal ke database Web of Science:

Triase Awal
Tujuan utama langkah triase ini  untuk memastikan identifikasi yang jelas jurnal yang diajukan untuk evaluasi dan untuk mengetahui siapa yang harus di-kontak jika pihak Clarivate-WoS punya pertanyaan. Tidak ada masa embargo untuk pengajuan ulang jika jurnal tidak lolos triase awal.

1. ISSN
Jurnal harus memiliki ISSN terdaftar yang dapat diverifikasi pada basis data ISSN (https://portal.issn.org/) dan ditampilkan secara jelas dan konsisten di semua platform jurnal (elektronik dan/atau cetak). Jika ISSN cetak dan elektronik ada, keduanya harus ditampilkan di web jurnal.

2. Judul Jurnal
Jurnal harus memiliki judul berbeda yang selaras dengan ISSN terdaftar, focus dan scope jurnal, konten yang diterbitkan, dan demografi dan diversitas komunitas akademia (terutama dewan redaksi dan penulis). Judul harus ditampilkan secara konsisten pada tingkat artikel, terbitan dan situs web.

Kamis, 12 Agustus 2021

Sifat Pengelola Jurnal yang Ideal

Yth. Bapak dan Ibu Pengelola Jurnal yang Budiman.

Berikut ini rangkuman pendapat saya dan hasil diskusi dengan teman-teman di sosial media tentang 8 (delapan) Sifat Pengelola Jurnal yang Ideal demi kelestarian jurnal ilmiah:

  1. Keikhlasan sebagai Relawan. Kerja pengelolaan jurnal identik dengan workload yang berat tetapi honornya sedikit. Diperlukan jiwa altruistik demi kemaslahatan bersama. Jika seorang pengelola jurnal prinsipnya Ke-Uang-an Yang Maha Esa saya yakin dia tidak akan betah lama bekerja di jurnal. Hal ini dalam konteks jurnal yang diterbitkan oleh kampus atau Universitas. Lain halnya jika tujuan pembuatan dan pengelolaan jurnal adalah profit oriented karena dikelola oleh Perusahaan swasta seperti Elsevier, Taylor Francis, SAGE, Emerald dan sebagainya.  Publisher-Publisher besar ini  sangat terkenal di dunia publikasi dengan image sebagai publisher yang memiliki jurnal-jurnal berkualitas tinggi tetapi sayangnya paywalled atau closed acess dimana di satu publisher pembaca diharuskan membayar 35 USD hanya untuk membaca satu artikel  yang isinya hanya 10 halaman. Bisa dibayangkan berapa keuntungan yang didapatkan oleh publisher besar ini dan kemampuan mereka menggaji pengelola jurnalnya. hal ini sangat berbeda dengan pengelolaan jurnal di kampus atau universitas.